Domba-domba Tuhan mendengar suara-Nya, dan hanya dengan mendengar suara Tuhan, orang dapat berjumpa dengan Tuhan yang datang kembali

Ayat Alkitab untuk Referensi:

“Yesus berkata kepadanya: ‘Akulah jalan, kebenaran, dan hidup: tidak ada manusia yang datang kepada Bapa, tanpa melalui Aku'” (Yohanes 14:6).

“Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu” (Yohanes 16:12-13).

“Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku” (Yohanes 10:27).

“Barang siapa memiliki telinga, hendaklah dia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja” (Wahyu 2:7).

Firman Tuhan yang Relevan:

Berhubung kita sedang mencari jejak kaki Tuhan, itu mengharuskan kita untuk mencari kehendak Tuhan, firman Tuhan, dan perkataan Tuhan—karena, di mana pun ada firman baru yang diucapkan Tuhan, suara Tuhan ada di sana, dan di mana pun ada jejak kaki Tuhan, perbuatan Tuhan ada di sana. Di mana pun ada pengungkapan Tuhan, di sanalah Tuhan menampakkan diri, dan di mana pun Tuhan menampakkan diri, di sanalah jalan, kebenaran, dan hidup ada. Dalam mencari jejak kaki Tuhan, engkau semua telah mengabaikan firman yang mengatakan bahwa “Tuhan adalah jalan, kebenaran, dan hidup”. Itulah sebabnya, banyak orang, bahkan pada saat mereka menerima kebenaran, tidak percaya bahwa mereka telah menemukan jejak kaki Tuhan, apalagi mengakui penampakan Tuhan. Sungguh kesalahan yang sangat fatal! Penampakan Tuhan tidak dapat diselaraskan dengan gagasan manusia, apalagi Tuhan dapat menampakkan diri atas perintah manusia. Tuhan membuat pilihan-pilihan-Nya sendiri dan rencana-rencana-Nya sendiri saat Dia melakukan pekerjaan-Nya; lagipula, Dia memiliki tujuan-tujuan dan cara-cara-Nya sendiri. Apa pun pekerjaan yang dilakukan-Nya, Dia tidak perlu membahasnya dengan manusia atau meminta nasihat manusia, apalagi memberi tahu setiap orang mengenai pekerjaan-Nya. Inilah watak Tuhan, yang harus, terlebih lagi, dikenali oleh semua orang. Jika engkau ingin menyaksikan penampakan Tuhan, ingin mengikuti jejak kaki Tuhan, maka engkau harus terlebih dahulu meninggalkan gagasanmu sendiri. Engkau tidak boleh menuntut Tuhan melakukan ini atau itu, apalagi menempatkan-Nya dalam batas-batasmu sendiri dan membatasi-Nya dengan gagasan pribadimu. Sebagai gantinya, engkau semua seharusnya bertanya bagaimana engkau akan mencari jejak kaki Tuhan, bagaimana engkau akan menerima penampakan Tuhan, dan bagaimana engkau akan tunduk pada pekerjaan baru Tuhan: inilah yang seharusnya dilakukan manusia. Karena manusia bukanlah kebenaran, dan tidak memiliki kebenaran, manusia harus mencari, menerima, dan taat.

Dikutip dari “Penampakan Tuhan Telah Mengantarkan Zaman yang Baru” dalam “Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia”

Perkataan Tuhan tidak dapat dibuat menjadi perkataan manusia, apalagi perkataan manusia dapat dibuat menjadi perkataan Tuhan. Manusia yang dipakai Tuhan bukanlah Tuhan yang berinkarnasi, dan Tuhan yang berinkarnasi bukanlah manusia yang dipakai Tuhan. Ada perbedaan mendasar dalam hal ini. Mungkin, setelah membaca perkataan ini, engkau tidak mengakuinya sebagai perkataan Tuhan, tetapi hanya menerimanya sebagai pencerahan yang telah diperoleh manusia. Jika demikian, engkau dibutakan oleh ketidaktahuan. Bagaimana mungkin perkataan Tuhan sama dengan pencerahan yang telah diperoleh manusia? Firman dari Tuhan yang berinkarnasi membuka zaman yang baru, membimbing seluruh umat manusia, mengungkapkan misteri, dan menunjukkan kepada manusia arah yang harus diambilnya pada zaman yang baru. Pencerahan yang diperoleh manusia hanyalah instruksi sederhana untuk penerapan atau pengetahuan. Pencerahan ini tidak dapat membimbing seluruh umat manusia ke dalam zaman yang baru atau mengungkapkan misteri Tuhan itu sendiri. Kesimpulannya, Tuhan tetaplah Tuhan, dan manusia tetaplah manusia. Tuhan memiliki esensi Tuhan dan manusia memiliki esensi manusia. Jika manusia menganggap perkataan yang diucapkan Tuhan hanya sebagai pencerahan oleh Roh Kudus, dan menganggap perkataan para rasul dan nabi sebagai perkataan yang diucapkan secara pribadi oleh Tuhan, itu adalah kesalahan manusia.

Dikutip dari “Kata Pengantar, Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia”

Mengenal Tuhan harus dicapai melalui membaca dan memahami firman Tuhan. Sebagian orang mengatakan: “Aku belum pernah melihat Tuhan yang berinkarnasi, jadi bagaimana seharusnya aku mengenal Tuhan?” Kenyataannya, firman Tuhan adalah pengungkapan dari watak-Nya. Dari firman Tuhan, engkau dapat melihat kasih dan keselamatan-Nya bagi manusia, juga cara-Nya menyelamatkan mereka … Ini karena firman-Nya diungkapkan oleh Tuhan itu sendiri, bukan ditulis oleh manusia. Firman-Nya telah diungkapkan secara pribadi oleh Tuhan; Tuhan itu sendiri sedang mengungkapkan perkataan-Nya sendiri dan suara hati-Nya. Mengapa firman-Nya disebut perkataan dari hati-Nya? Karena perkataan itu dikeluarkan dari lubuk hati, dan mengungkapkan watak-Nya, kehendak-Nya, pikiran-Nya, kasih-Nya bagi umat manusia, penyelamatan-Nya atas umat manusia, dan apa yang diharapkan-Nya dari umat manusia … Perkataan Tuhan terdiri dari perkataan yang keras, dan perkataan yang lembut dan penuh pengertian, juga beberapa firman pewahyuan yang tidak selaras dengan keinginan manusia. Jika engkau hanya melihat pada firman pewahyuan, engkau mungkin merasa bahwa Tuhan cukup keras. Jika engkau hanya melihat pada perkataan yang lembut, engkau mungkin merasa bahwa Tuhan tidak terlalu berotoritas. Karena itu, engkau tidak boleh memaknai firman Tuhan di luar konteksnya; melainkan harus melihatnya dari setiap sudut. Terkadang Tuhan berbicara dari sudut pandang yang lembut dan penuh belas kasihan, maka orang melihat kasih-Nya kepada umat manusia; terkadang Dia berbicara dari sudut pandang yang sangat tegas, maka orang melihat watak-Nya yang tidak akan menoleransi pelanggaran. Manusia begitu menjijikkan, dan tidak layak memandang wajah Tuhan atau datang ke hadapan-Nya. Bahwa manusia pada saat ini diizinkan untuk datang ke hadapan-Nya adalah murni karena kasih karunia-Nya. Hikmat Tuhan dapat terlihat dari cara-Nya bekerja dan dalam makna penting pekerjaan-Nya. Manusia tetap dapat melihat hal-hal ini di dalam firman Tuhan, bahkan tanpa bersentuhan secara langsung dengan diri-Nya.

Dikutip dari “Cara Mengenal Tuhan yang Berinkarnasi” dalam “Rekaman Pembicaraan Kristus”

Kali ini, Tuhan datang untuk melakukan pekerjaan bukan dalam tubuh rohani, tetapi dalam tubuh yang sangat biasa. Selain itu, tubuh ini bukan hanya tubuh inkarnasi Tuhan yang kedua, tetapi ini juga tubuh yang melaluinya Tuhan datang kembali menjadi daging. Ini adalah tubuh daging yang sangat biasa. Engkau tidak dapat melihat apa pun yang membuat-Nya berbeda dari orang lain, tetapi engkau dapat memperoleh kebenaran dari-Nya yang belum pernah kaudengar sebelumnya. Daging yang tak berarti ini merupakan perwujudan seluruh firman kebenaran dari Tuhan, yang melakukan pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, dan mengungkapkan seluruh watak Tuhan untuk dipahami manusia. Tidakkah engkau sangat rindu melihat Tuhan yang di surga? Tidakkah engkau sangat rindu memahami Tuhan yang di surga? Tidakkah engkau sangat rindu untuk melihat tempat tujuan manusia? Dia akan memberitahukan kepadamu semua rahasia ini—rahasia yang tak mampu diungkapkan siapa pun kepadamu, dan Dia juga akan memberitahukan kepadamu kebenaran-kebenaran yang tidak kaupahami. Dia adalah pintu gerbangmu untuk masuk ke dalam kerajaan, dan pemandumu untuk memasuki zaman yang baru. Daging yang biasa itu menyimpan banyak misteri yang tak terselami. Perbuatan-perbuatan-Nya mungkin tidak dapat kaupahami, tetapi seluruh tujuan pekerjaan yang Dia lakukan sudah cukup untuk membuatmu melihat bahwa Dia bukanlah sekadar daging biasa sebagaimana yang diyakini manusia. Karena Dia merepresentasikan kehendak Tuhan dan pemeliharaan yang ditunjukkan Tuhan kepada umat manusia pada akhir zaman. Meskipun engkau tidak dapat mendengar firman-Nya yang tampak mengguncangkan langit dan bumi atau melihat mata-Nya yang bagaikan nyala api, dan meskipun engkau tidak dapat merasakan disiplin gada besi-Nya, tetapi engkau dapat mendengar dari firman-Nya bahwa Tuhan murka dan mengetahui bahwa Tuhan sedang memperlihatkan belas kasihan-Nya kepada umat manusia; engkau dapat melihat watak Tuhan yang benar dan hikmat-Nya, dan, terlebih lagi, menyadari perhatian Tuhan bagi seluruh umat manusia. Pekerjaan Tuhan pada akhir zaman bertujuan untuk memungkinkan manusia melihat Tuhan yang di surga hidup di antara manusia di bumi, dan memampukan manusia untuk mengenal, menaati, menghormati, dan mengasihi Tuhan. Inilah sebabnya Dia telah datang kembali menjadi daging untuk kedua kalinya.

Dikutip dari “Sudah Tahukah Engkau? Tuhan Telah Melakukan Hal yang Hebat di antara Manusia” dalam “Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia”

Ketika Tuhan datang ke bumi untuk melakukan pekerjaan-Nya, satu-satunya yang manusia lihat adalah peristiwa-peristiwa supernatural. Apa yang mereka lihat dengan mata mereka dan apa yang mereka dengar dengan telinga mereka semuanya supernatural, karena pekerjaan-Nya dan firman-Nya tak terpahami dan tak tercapai oleh mereka. Jika sesuatu dari surga dibawa ke bumi, seperti apakah sesuatu itu selain supernatural? Ketika misteri Kerajaan Surga dibawa ke bumi, misteri yang tak terpahami dan tak terselami oleh manusia, yang terlalu menakjubkan dan teramat dalam hikmatnya—bukankah semua itu supernatural? … Pertimbangkan pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan yang berinkarnasi pada masa sekarang: aspek apa dari pekerjaan itu yang tidak supernatural? Firman-Nya tak terpahami dan tak tercapai olehmu, dan pekerjaan yang Dia lakukan tidak dapat dilakukan oleh seorang manusia pun. Apa yang Dia pahami tidak mungkin dapat dipahami manusia, dan mengenai pengetahuan-Nya, manusia tidak tahu dari mana itu berasal. Ada orang yang berkata, “Aku pun normal sama seperti diri-Mu, tetapi mengapa aku tidak mengetahui apa yang Engkau ketahui? Aku lebih tua dan lebih kaya dalam pengalaman, tetapi mengapa Engkau bisa mengetahui apa yang tidak aku ketahui?” Semua ini, menurut pandangan manusia, merupakan sesuatu yang tak mungkin tercapai oleh manusia. Lalu, ada orang-orang yang berkata: “Tidak seorang pun mengetahui pekerjaan yang dilakukan di Israel, dan bahkan para ahli Alkitab pun tidak dapat memberi penjelasan; bagaimana Engkau bisa mengetahuinya?” Bukankah semua ini hal-hal yang supernatural? Dia tidak memiliki pengalaman mukjizat, tetapi Dia mengetahui segalanya; Dia berfirman dan mengungkapkan kebenaran dengan sangat mudah. Bukankah ini supernatural? Pekerjaan-Nya melampaui apa yang dapat dicapai oleh daging. Pekerjaan-Nya tidak dapat dicapai oleh pemikiran seorang manusia pun yang terbuat dari daging dan sepenuhnya tak terpahami oleh pikiran dan nalar manusia. Meskipun Dia belum pernah membaca Alkitab, Dia memahami pekerjaan Tuhan di Israel. Dan meskipun Dia berada di bumi tatkala berfirman, Dia berfiman tentang misteri-misteri tingkat yang ketiga dari surga. Tatkala manusia membaca firman ini, perasaan ini akan menguasai dirinya, “Bukankah ini bahasa tingkat ketiga dari surga?” Bukankah ini semua adalah hal-hal yang melampaui apa yang dapat dicapai oleh seorang manusia normal?

Dikutip dari “Misteri Inkarnasi (1)” dalam “Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia”

Dia sangat menyadari esensi manusia dan dapat mengungkapkan semua jenis penerapan yang berkaitan dengan semua jenis orang. Dia bahkan lebih jitu dalam mengungkapkan watak rusak dan perilaku suka memberontak manusia. Dia tidak hidup di antara manusia duniawi, tetapi Dia menyadari natur manusia fana dan semua kerusakan manusia duniawi. Inilah keberadaan-Nya. Meskipun Dia tidak berurusan dengan dunia, Dia tahu aturan berurusan dengan dunia karena Dia sepenuhnya memahami natur manusia. Dia tahu tentang pekerjaan Roh yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia dan tidak dapat didengar telinga manusia, baik di zaman sekarang maupun di masa lalu. Ini mencakup hikmat yang bukan merupakan falsafah kehidupan dan keajaiban yang sulit untuk dipahami manusia. Inilah keberadaan-Nya, yang terbuka bagi manusia dan juga tersembunyi dari manusia. Hal yang diungkapkan-Nya bukanlah keberadaan orang yang luar biasa, melainkan sifat bawaan dan keberadaan Roh. Dia tidak melakukan perjalanan keliling dunia tetapi mengetahui segalanya tentang dunia. Dia menghubungi “antropoid” yang tidak memiliki pengetahuan atau wawasan, tetapi Dia mengungkapkan firman yang lebih tinggi daripada pengetahuan dan melampaui tokoh-tokoh hebat. Dia hidup di antara sekelompok orang bodoh dan mati rasa yang tidak memiliki kemanusiaan dan yang tidak memahami kebiasaan dan kehidupan manusia, tetapi Dia dapat meminta umat manusia untuk hidup dalam kemanusiaan yang normal, sekaligus mengungkapkan kemanusiaan manusia yang dangkal dan rendah. Semua ini adalah keberadaan-Nya, yang lebih tinggi daripada manusia mana pun yang terdiri atas daging-dan-darah. Bagi-Nya, tidak perlu mengalami kehidupan sosial yang rumit, merepotkan, dan kotor untuk melakukan pekerjaan yang perlu Dia lakukan dan mengungkapkan hakikat manusia yang rusak secara menyeluruh. Kehidupan sosial yang kotor tidak membangun daging-Nya. Pekerjaan dan firman-Nya hanya mengungkapkan ketidaktaatan manusia dan tidak membekali manusia dengan pengalaman dan pelajaran untuk menangani dunia. Dia tidak perlu menyelidiki masyarakat atau keluarga manusia ketika Dia membekali manusia dengan kehidupan. Mengungkap dan menghakimi manusia bukanlah ungkapan pengalaman daging-Nya; itu adalah pengungkapan-Nya atas ketidakbenaran manusia setelah lama mengetahui ketidaktaatan manusia dan membenci kerusakan manusia. Semua pekerjaan yang Dia lakukan adalah untuk mengungkapkan watak-Nya kepada manusia dan mengungkapkan keberadaan-Nya. Hanya Dia yang dapat melakukan pekerjaan ini; ini bukanlah sesuatu yang dapat dicapai oleh manusia yang terdiri atas daging-dan-darah.

Dikutip dari “Pekerjaan Tuhan dan Pekerjaan Manusia” dalam “Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia”

Tuhan melanjutkan perkataan-Nya, menggunakan berbagai metode dan sudut pandang untuk memperingatkan kita tentang apa yang harus kita lakukan dan sekaligus menyuarakan isi hati-Nya. Firman-Nya mengandung kekuatan hidup, menunjukkan kepada kita jalan yang harus kita tempuh, dan memungkinkan kita memahami arti kebenaran. Kita mulai ditarik oleh firman-Nya, kita mulai berfokus pada nada dan cara bicara-Nya, dan tanpa sadar kita mulai tertarik dengan perasaan terdalam dari orang yang biasa-biasa saja ini. Dia mencurahkan segenap upaya-Nya untuk bekerja demi kita, kurang tidur dan kehilangan nafsu makan demi kita, menangis untuk kita, mendesah untuk kita, merintih karena penyakit kita, menderita penghinaan demi tempat tujuan dan keselamatan kita, dan keadaan kita yang mati rasa serta pemberontakan kita memeras air mata dan darah dari hati-Nya. Kondisi keberadaan hidup dan rasa memiliki semacam ini tidak dimiliki oleh manusia biasa, ataupun dimiliki atau diperoleh oleh manusia rusak mana pun. Dia menunjukkan toleransi dan kesabaran yang tidak dimiliki orang biasa, dan kasih-Nya bukanlah sesuatu yang telah dianugerahkan kepada makhluk ciptaan mana pun. Tak seorang pun selain Dia yang bisa mengetahui seluruh pikiran kita, atau memiliki pemahaman yang jelas dan lengkap tentang natur dan hakikat kita, atau menghakimi pemberontakan dan kerusakan umat manusia, atau berbicara kepada kita dan bekerja di antara kita seperti ini atas nama Tuhan di surga. Tak seorang pun selain Dia yang dikaruniai dengan otoritas, hikmat, dan kewibawaan Tuhan; watak Tuhan serta apa yang dimiliki-Nya dan siapa Dia dinyatakan dalam seluruh keberadaannya, di dalam diri-Nya. Tak seorang pun selain Dia yang bisa menunjukkan jalan dan membawa terang kepada kita. Tak seorang pun selain Dia yang mampu mengungkapkan misteri yang belum Tuhan bukakan sejak penciptaan sampai sekarang. Tak seorang pun selain Dia yang mampu menyelamatkan kita dari perbudakan Iblis dan watak kita sendiri yang rusak. Dia mewakili Tuhan. Dia mengungkapkan isi hati Tuhan yang terdalam, nasihat Tuhan, dan firman penghakiman Tuhan terhadap seluruh umat manusia. Dia telah memulai zaman yang baru, era baru, dan mengantarkan datangnya langit yang baru dan bumi yang baru, serta pekerjaan yang baru, dan Dia telah memberi kita harapan, mengakhiri kehidupan yang kita jalani dalam ketidakjelasan dan memungkinkan seluruh keberadaan kita untuk melihat jalan menuju penyelamatan dengan kejelasan penuh. Dia telah menaklukkan seluruh keberadaan kita dan mendapatkan hati kita. Sejak saat itu dan seterusnya, pikiran kita telah menjadi sadar, dan roh kita tampak dihidupkan kembali: orang biasa yang tidak berarti ini, yang hidup di antara kita dan sudah lama ditolak oleh kita—bukankah ini adalah Tuhan Yesus, yang selalu ada dalam pikiran kita, dalam keadaan terjaga atau dalam keadaan bermimpi, dan yang selalu kita rindukan siang dan malam? Itulah Dia! Itu benar-benar Dia! Dialah Tuhan kita! Dialah jalan, kebenaran, dan hidup!

Dikutip dari “Memandang Penampakan Tuhan dalam Penghakiman dan Hajaran-Nya” dalam “Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia”

Tinggalkan komentar