02 Bagaimana memastikan bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah gulungan kitab yang telah dibuka

Kristus akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa, mengungkapkan kebenaran dan menyingkapkan semua misteri rencana pengelolaan Tuhan selama 6.000 tahun. Dia sedang melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan di atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan Yesus untuk sepenuhnya menyelesaikan masalah akar dosa kita dan watak kita yang rusak, untuk sepenuhnya membebaskan kita dari pengaruh Iblis dan membawa kita masuk ke dalam kerajaan. Dengan menjalani penghakiman dan hajaran firman Tuhan, watak rusak umat pilihan Tuhan secara berangsur-angsur diubahkan. Mereka mulai memiliki penghormatan dan penundukan diri yang sejati kepada Tuhan, dan apa pun jenis kesulitan atau penindasan yang mungkin mereka hadapi, mereka tetap teguh dalam mengikuti Tuhan dan menjadi kesaksian bagi Tuhan. Inilah yang dicapai oleh firman Tuhan Yang Mahakuasa dalam diri manusia. Jelaslah bahwa perkataan Tuhan Yang Mahakuasa adalah gulungan kitab yang dinubuatkan dalam kitab Wahyu.

1)Kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan semua misteri rencana pengelolaan Tuhan

Ayat Alkitab untuk Referensi

“Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu” (Yohanes 16:12-13).

Firman Tuhan yang Relevan

Hanya selama akhir zamanlah, pekerjaan yang sudah Kukelola selama ribuan tahun disingkapkan sepenuhnya kepada manusia. Baru sekaranglah Kubukakan sepenuhnya misteri pengelolaan-Ku kepada manusia, dan manusia telah mengetahui tujuan pekerjaan-Ku dan, terlebih lagi, telah memahami seluruh misteri-Ku. Aku sudah memberitahukan kepada manusia segala sesuatu tentang tempat tujuan yang dirisaukannya. Sudah kubukakan bagi manusia seluruh misteri-Ku yang sebelumnya tersembunyi selama lebih dari 5.900 tahun.

Dikutip dari “Pekerjaan Menyebarkan Injil Juga Merupakan Pekerjaan Menyelamatkan Manusia”

Seluruh rencana pengelolaan-Ku, rencana yang terbentang selama enam ribu tahun, terdiri dari tiga tahap atau tiga zaman: Zaman Hukum Taurat pada bagian awal; Zaman Kasih Karunia (yang juga merupakan Zaman Penebusan); dan Zaman Kerajaan pada akhir zaman. Pekerjaan-Ku di ketiga zaman ini berbeda dalam isinya sesuai dengan sifat setiap zaman, tetapi setiap tahap pekerjaan ini sesuai dengan kebutuhan manusia—atau lebih tepatnya, setiap tahap dilakukan sesuai untuk mengatasi tipu muslihat yang Iblis gunakan dalam peperangan yang telah Kulancarkan melawan dirinya. Tujuan pekerjaan-Ku adalah untuk mengalahkan Iblis, untuk mewujudkan hikmat dan kemahakuasaan-Ku, untuk menyingkapkan semua tipu muslihat Iblis, dan dengan cara demikian menyelamatkan seluruh umat manusia yang hidup di bawah wilayah kekuasaan Iblis. Tujuan pekerjaan-Ku adalah untuk menunjukkan hikmat dan kemahakuasaan-Ku dan menyingkapkan kejahatan Iblis yang tak tertahankan; bahkan lebih dari itu, memungkinkan makhluk ciptaan untuk membedakan antara yang baik dan yang jahat, mengetahui bahwa Akulah Penguasa segala sesuatu, melihat dengan jelas bahwa Iblis adalah musuh manusia, musuh yang hina dan jahat, dan untuk memungkinkan mereka mengetahui dengan kepastian mutlak, perbedaan antara yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah, antara yang kudus dan yang najis, dan antara yang agung dan yang tidak mulia. Dengan demikian, manusia yang bebal akan jadi mampu memberikan kesaksian tentang Aku bahwa bukan Aku yang merusak manusia, dan bahwa hanya Aku—Sang Pencipta—yang dapat menyelamatkan manusia, dapat menganugerahkan kepada manusia hal-hal yang dapat mereka nikmati; dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah Penguasa segala sesuatu dan Iblis hanyalah salah satu makhluk yang Aku ciptakan dan yang kemudian berbalik melawan Aku. Rencana pengelolaan-Ku selama enam ribu terbagi menjadi tiga tahap, dan Aku bekerja dengan cara demikian untuk mencapai dampak, yakni memampukan makhluk ciptaan untuk menjadi saksi-Ku, memahami kehendak-Ku, dan mengetahui bahwa Akulah kebenaran.

Dikutip dari “Kisah Sebenarnya di Balik Pekerjaan pada Zaman Penebusan”

Setelah pekerjaan Yahweh, Yesus menjadi daging untuk melakukan pekerjaan-Nya di antara manusia. Pekerjaan-Nya tidak dilakukan secara terpisah, tetapi dibangun di atas pekerjaan Yahweh. Itu adalah pekerjaan untuk zaman yang baru yang Tuhan lakukan setelah Dia menyelesaikan Zaman Hukum Taurat. Demikian pula, setelah pekerjaan Yesus berakhir, Tuhan melanjutkan pekerjaan-Nya untuk zaman berikutnya, karena seluruh pengelolaan Tuhan selalu bergerak maju. Ketika zaman lama berlalu, zaman itu akan digantikan dengan zaman yang baru, dan begitu pekerjaan lama telah selesai, akan ada pekerjaan baru untuk melanjutkan pengelolaan Tuhan. Inkarnasi ini adalah inkarnasi Tuhan yang kedua, yang menyusul setelah pekerjaan Yesus. Tentu saja, inkarnasi ini tidak terjadi secara terpisah; itu merupakan tahap ketiga pekerjaan setelah Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia. Setiap kali Tuhan memulai tahap pekerjaan yang baru, pasti selalu ada awal yang baru dan pasti selalu membawa zaman yang baru. Demikian pula, ada perubahan dalam watak Tuhan, dalam cara kerja-Nya, dalam lokasi pekerjaan-Nya, dan dalam nama-Nya. Maka tak heran jika manusia sulit menerima pekerjaan Tuhan pada zaman yang baru. Namun bagaimanapun Tuhan ditentang oleh manusia, Dia selalu melakukan pekerjaan-Nya, dan selalu memimpin seluruh umat manusia bergerak maju. Ketika Yesus datang ke dalam dunia manusia, Dia memulai Zaman Kasih Karunia dan mengakhiri Zaman Hukum Taurat. Selama akhir zaman, Tuhan sekali lagi menjadi daging, dan dengan inkarnasi ini Dia mengakhiri Zaman Kasih Karunia dan memulai Zaman Kerajaan. Semua orang yang dapat menerima inkarnasi Tuhan yang kedua akan dibawa ke dalam Zaman Kerajaan, dan selanjutnya akan jadi bisa menerima bimbingan Tuhan secara pribadi. Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Dia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia; Dia tidak membebaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menjadi korban penghapus dosa dan menanggung dosa manusia, tetapi juga membuat Tuhan harus melakukan pekerjaan yang jauh lebih besar untuk membebaskan manusia sepenuhnya dari wataknya rusaknya yang jahat. Jadi, sekarang setelah manusia diampuni dari dosa-dosanya, Tuhan telah datang kembali menjadi daging untuk membawa manusia memasuki zaman yang baru, dan memulai pekerjaan hajaran dan penghakiman. Pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan menerima berkat yang lebih besar. Mereka akan benar-benar hidup dalam terang, dan mereka akan mendapatkan jalan, kebenaran, dan hidup.

Dikutip dari “Makna dari benar-benar percaya kepada Tuhan”

Demikianlah pengelolaan Tuhan: menyerahkan umat manusia kepada Iblis—umat manusia yang tidak mengenal siapa Tuhan, siapa itu Pencipta, bagaimana menyembah Tuhan, atau mengapa manusia harus tunduk kepada Tuhan—dan membiarkan Iblis untuk merusaknya. Selangkah demi selangkah, Tuhan kemudian menyelamatkan manusia dari tangan Iblis, sampai manusia sepenuhnya menyembah Tuhan dan menolak Iblis. Inilah pengelolaan Tuhan. Ini mungkin terdengar seperti dongeng khayalan, dan ini mungkin tampak membingungkan. Orang merasa bahwa cerita ini seperti cerita khayalan karena mereka sama sekali tidak dapat membayangkan betapa banyaknya yang telah terjadi pada manusia selama beberapa ribu tahun terakhir, apalagi membayangkan betapa banyaknya kisah yang telah terjadi di alam semesta dan cakrawala. Dan selain itu, itu karena mereka tidak dapat memahami adanya dunia yang lebih mencengangkan dan menakutkan di luar dunia yang lahiriah, dunia yang tidak dapat dilihat oleh mata jasmani mereka. Perkara ini tampaknya tidak dapat dipahami oleh manusia karena manusia tidak memiliki pemahaman mengenai pentingnya pekerjaan penyelamatan Tuhan bagi umat manusia atau pentingnya pekerjaan pengelolaan-Nya, dan tidak memahami apa yang pada akhirnya Tuhan harapkan bagi umat manusia. Apakah untuk menjadi sama sekali tidak dirusak oleh Iblis, seperti Adam dan Hawa? Tidak! Tujuan pengelolaan Tuhan adalah untuk mendapatkan sekelompok orang yang menyembah Tuhan dan tunduk kepada-Nya. Meskipun orang-orang ini telah dirusak oleh Iblis, mereka tidak lagi memandang Iblis sebagai bapa mereka; mereka mengenali wajah Iblis yang menjijikkan dan menolaknya, dan mereka datang ke hadapan Tuhan untuk menerima penghakiman dan hajaran Tuhan. Dia akhirnya mengetahui apa yang buruk dan bagaimana yang buruk itu berlawanan dengan yang kudus, dan mengakui kebesaran Tuhan dan kejahatan Iblis. Umat manusia yang semacam ini tidak akan lagi bekerja untuk Iblis, atau menyembah Iblis, atau memuja Iblis. Hal itu karena merekalah sekelompok orang yang benar-benar telah didapatkan oleh Tuhan. Inilah makna penting pekerjaan Tuhan dalam mengelola umat manusia. Selama pekerjaan pengelolaan Tuhan pada zaman ini, umat manusia merupakan sasaran perusakan Iblis dan sekaligus sasaran penyelamatan Tuhan, dan manusia adalah ciptaan yang diperebutkan oleh Tuhan dan Iblis. Saat Tuhan melakukan pekerjaan-Nya, Dia secara berangsur-angsur mendapatkan kembali manusia dari tangan Iblis, dan karena itu manusia menjadi semakin dekat dengan Tuhan

Dikutip dari “Manusia Hanya Dapat Diselamatkan di Tengah Pengelolaan Tuhan”

Karena Tuhan menciptakan manusia, Dia akan membuat mereka menyembah-Nya; karena Dia ingin memulihkan fungsi asli manusia, Dia akan memulihkannya sepenuhnya, tanpa percampuran apa pun. Memulihkan otoritas-Nya berarti membuat manusia menyembah-Nya dan tunduk kepada-Nya; ini berarti Dia akan membuat manusia hidup karena Dia dan membuat musuh-musuh-Nya binasa karena otoritas-Nya. Ini berarti Tuhan akan membuat segala sesuatu tentang diri-Nya terus ada di antara manusia tanpa penentangan dari siapa pun. Kerajaan yang ingin dibangun-Nya adalah kerajaan-Nya sendiri. Manusia yang diinginkan-Nya adalah yang menyembah-Nya, yang sepenuhnya tunduk kepada-Nya dan menyatakan kemuliaan-Nya. Jika Tuhan tidak menyelamatkan manusia yang rusak, maka makna di balik penciptaan-Nya atas manusia akan hilang; Dia tidak akan memiliki otoritas lagi di antara manusia, dan kerajaan-Nya tidak akan ada lagi di bumi. Jika Tuhan tidak memusnahkan musuh-musuh yang tidak taat kepada-Nya itu, Dia tidak akan dapat memperoleh kemuliaan-Nya yang sempurna, ataupun membangun kerajaan-Nya di muka bumi. Semua ini akan menjadi tanda penyelesaian pekerjaan-Nya dan pencapaian besar-Nya: untuk benar-benar memusnahkan orang-orang di antara manusia yang tidak taat kepada-Nya, dan membawa mereka yang telah disempurnakan ke tempat perhentian. Saat manusia telah dipulihkan kepada gambar aslinya, dan saat mereka dapat memenuhi tugasnya masing-masing, menjaga posisinya yang semestinya dan tunduk pada semua pengaturan Tuhan, Dia akan mendapatkan sekelompok orang di bumi yang menyembah-Nya, dan Dia juga akan membangun kerajaan di muka bumi yang menyembah-Nya. Dia akan meraih kemenangan kekal di atas bumi, dan mereka yang menentang-Nya akan binasa selamanya. Ini akan memulihkan maksud-Nya yang semula dalam menciptakan manusia; ini akan memulihkan tujuan-Nya dalam menciptakan segala sesuatu, dan ini juga akan memulihkan otoritas-Nya di bumi, di antara segala sesuatu, dan di antara musuh-musuh-Nya. Semua ini akan menjadi lambang kemenangan telak-Nya. Sejak saat itu, manusia akan masuk ke tempat perhentian dan memulai kehidupan yang berada di jalur yang benar. Tuhan juga akan masuk ke tempat perhentian kekal bersama manusia, dan masuk ke dalam kehidupan kekal bersama manusia. Kekotoran dan ketidaktaatan di muka bumi akan lenyap, dan semua ratapan akan lenyap, dan segala sesuatu di dunia ini yang menentang Tuhan akan lenyap. Hanya Tuhan dan orang-orang yang telah diselamatkan-Nya yang akan tinggal tetap; hanya ciptaan-Nya yang tetap hidup.

Dikutip dari “Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama”

Pekerjaan-Ku berlangsung selama enam ribu tahun, dan Aku berjanji bahwa kendali si jahat atas seluruh umat manusia juga tidak akan berlangsung selama lebih dari enam ribu tahun. Jadi, sekarang waktunya sudah habis. Aku tidak akan melanjutkan atau menunda lagi: selama akhir zaman Aku akan mengalahkan Iblis, Aku akan mengambil kembali semua kemuliaan-Ku, dan Aku akan memperoleh kembali semua jiwa yang menjadi milik-Ku di bumi sehingga semua jiwa yang menderita ini dapat terbebas dari lautan penderitaan, dan dengan demikian Aku akan menyudahi seluruh pekerjaan-Ku di bumi. Mulai hari ini dan seterusnya, Aku tidak akan pernah lagi menjadi daging di bumi, dan Roh-Ku yang mengendalikan segala hal tidak akan pernah lagi bekerja di bumi. Aku hanya akan melakukan satu hal di bumi: Aku akan membuat ulang umat manusia, yaitu umat manusia yang kudus, dan yang adalah kota setia-Ku di bumi. Namun, ketahuilah bahwa Aku tidak akan memusnahkan seluruh dunia, juga tidak akan memusnahkan seluruh umat manusia. Aku akan mempertahankan sepertiga bagian yang tersisa—sepertiga bagian yang mengasihi Aku dan yang telah sepenuhnya ditaklukkan oleh-Ku, dan Aku akan membuat sepertiga bagian ini berbuah dan berkembang biak di bumi sama seperti orang Israel di bawah hukum Taurat, memberkati mereka dengan domba dan ternak berlimpah serta semua kekayaan di bumi. Umat manusia ini akan tetap bersama-Ku selamanya, tetapi mereka bukanlah umat manusia zaman sekarang yang sungguh menjijikkan, melainkan umat manusia yang merupakan kumpulan dari semua orang yang sudah didapatkan oleh-Ku. Umat manusia seperti itu tidak akan dirusak, diganggu, atau dibelenggu oleh Iblis, dan akan menjadi satu-satunya umat manusia yang ada di bumi setelah Aku menang atas Iblis. Ini adalah umat manusia yang sekarang sudah ditaklukkan oleh-Ku dan telah mendapatkan janji-Ku. Jadi, umat manusia yang telah ditaklukkan selama akhir zaman juga merupakan umat manusia yang akan dibiarkan hidup dan memperoleh berkat-berkat-Ku yang kekal. Umat manusia ini akan menjadi satu-satunya bukti kemenangan-Ku atas Iblis, dan satu-satunya rampasan perang-Ku dari Iblis. Para rampasan perang ini diselamatkan oleh-Ku dari wilayah kekuasaan Iblis, dan merupakan satu-satunya kristalisasi serta buah dari rencana pengelolaan-Ku selama enam ribu tahun. Mereka berasal dari setiap bangsa dan denominasi, dan setiap tempat dan negara di seluruh alam semesta. Mereka berasal dari berbagai ras, memiliki bahasa, adat istiadat serta warna kulit berbeda, dan mereka tersebar di semua bangsa dan denominasi di seluruh dunia, dan bahkan di setiap penjuru dunia. Pada akhirnya, mereka akan bersatu membentuk satu umat manusia yang utuh, kumpulan manusia yang tidak terjangkau oleh kekuatan Iblis.

Dikutip dari “Tak Satu pun yang Berasal dari Daging Dapat Luput pada Hari Kemurkaan”Tampilkan lebih sedikit

2)Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan kebenaran untuk menghakimi dan menghajar manusia, untuk sepenuhnya menyelamatkan manusia dari kerusakan dan mentahirkan mereka sepenuhnya

Ayat Alkitab untuk Referensi

“Dan kalau ada orang yang mendengar perkataan-Ku, dan tidak percaya, Aku tidak menghakiminya: karena Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkan dunia. Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman” (Yohanes 12:47-48).

Firman Tuhan yang Relevan

Pada akhir zaman, Kristus menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana seharusnya manusia setia kepada Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak hanya menjelaskan natur manusia dengan beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya cara-cara seperti inilah yang dapat disebut penghakiman; hanya melalui penghakiman jenis inilah manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya untuk tunduk kepada Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Yang dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman adalah pemahaman manusia tentang wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami olehnya. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar penyebab dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua efek ini dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman, karena hakikat pekerjaan ini sebenarnya adalah pekerjaan membukakan jalan, kebenaran, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya. Pekerjaan ini adalah pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan.

Dikutip dari “Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Kebenaran”

Pekerjaan yang Tuhan lakukan pada zaman ini terutama adalah penyediaan firman-Nya untuk hidup manusia; penyingkapan watak rusak manusia dan hakikat natur manusia; dan disingkirkannya gagasan agamawi, pemikiran kuno yang tak masuk akal, pemikiran yang ketinggalan zaman, serta pengetahuan dan budaya manusia. Semua hal ini harus dibersihkan dengan cara disingkapkan oleh firman Tuhan. Pada akhir zaman, Tuhan menggunakan firman, bukan tanda dan keajaiban, untuk menyempurnakan manusia. Dia menggunakan firman-Nya untuk menyingkapkan manusia, menghakimi manusia, menghajar manusia, dan menyempurnakan manusia, supaya di dalam firman Tuhan, manusia dapat melihat hikmat dan keindahan Tuhan, dan menjadi paham akan watak Tuhan, dan supaya melalui firman Tuhan, manusia melihat perbuatan-perbuatan Tuhan.

Dikutip dari “Mengenal Pekerjaan Tuhan pada Zaman Sekarang”

Melalui apa penyempurnaan Tuhan atas manusia bisa dicapai? Ini dicapai melalui watak benar-Nya. Watak Tuhan terutama terdiri atas kebenaran, murka, kemegahan, penghakiman, dan kutuk, dan Dia menyempurnakan manusia terutama melalui penghakiman-Nya. Sebagian orang tidak paham, dan bertanya mengapa Tuhan hanya bisa menjadikan manusia sempurna melalui penghakiman dan kutuk. Mereka berkata, “Jika Tuhan mengutuk manusia, bukankah manusia akan mati? Jika Tuhan menghakimi manusia, bukankah manusia akan terkutuk? Lalu bagaimana ia masih bisa disempurnakan?” Demikianlah perkataan orang yang tidak mengenal pekerjaan Tuhan. Yang Tuhan kutuk adalah ketidaktaatan manusia, dan yang dihakimi-Nya adalah dosa-dosa manusia. Walaupun Dia berbicara dengan keras dan tanpa belas kasihan, Dia mengungkapkan segala sesuatu yang ada di dalam diri manusia, mengungkapkan apa yang penting di dalam diri manusia melalui perkataan yang keras ini, kendati demikian, melalui penghakiman seperti itu, Dia memberi manusia pengetahuan yang mendalam tentang esensi daging, dan dengan demikian manusia tunduk di hadapan Tuhan. Daging manusia itu berdosa, berasal dari Iblis, tidak taat, dan merupakan sasaran hajaran Tuhan. Jadi, untuk memungkinkan manusia mengenal dirinya sendiri, firman penghakiman Tuhan harus dijatuhkan atasnya dan berbagai jenis pemurnian harus digunakan; baru saat itulah pekerjaan Tuhan bisa efektif.

Dikutip dari “Hanya Dengan Mengalami Ujian-Ujian yang Menyakitkan Engkau Semua Bisa Mengenal Keindahan Tuhan”

Ditaklukkan oleh Tuhan adalah seperti pertandingan bela diri.

Setiap firman Tuhan menyerang salah satu titik mematikan kita, membuat kita terluka dan dipenuhi dengan ketakutan. Dia menyingkapkan gagasan, imajinasi, dan watak kita yang rusak. Dari semua yang kita katakan dan lakukan, hingga setiap pikiran dan gagasan kita, natur dan hakikat kita disingkapkan dalam firman-Nya, menempatkan kita dalam keadaan takut dan gemetar, tanpa bisa menyembunyikan rasa malu kita. Satu demi satu, Dia memberi tahu kita tentang semua tindakan, tujuan, dan niat kita, bahkan watak kita yang rusak yang tidak pernah kita sendiri temukan, membuat kita merasa ditelanjangi dalam seluruh ketidaksempurnaan kita yang menyedihkan dan, terlebih lagi, sepenuhnya dimenangkan. Dia menghakimi kita karena menentang-Nya, menghajar kita karena menghujat dan mengutuk-Nya, dan membuat kita merasa bahwa di mata-Nya, kita tidak memiliki sedikit pun yang kelayakan untuk ditebus, bahwa kita adalah Iblis dalam rupa manusia. Harapan kita hancur, kita tidak lagi berani mengajukan tuntutan yang tidak masuk akal atau mengharapkan sesuatu dari-Nya, dan bahkan impian kita sirna dalam semalam. Ini adalah fakta yang tidak dapat dibayangkan oleh seorang pun dari antara kita dan tidak bisa diterima oleh seorang pun dari antara kita. Dalam sekejap, kita kehilangan keseimbangan batin kita dan tidak tahu bagaimana caranya menempuh jalan yang terbentang di depan, atau bagaimana melanjutkan kepercayaan kita. Tampaknya seolah-olah iman kita kembali ke titik awal dan seolah-olah kita belum pernah bertemu dengan Tuhan Yesus atau telah mengenal-Nya. Segala sesuatu di hadapan kita membuat kita bingung dan membuat kita terombang-ambing tanpa tujuan. Kita tawar hati, kita kecewa, dan di dalam lubuk hati kita ada amarah dan aib yang tak tertahankan. Kita berusaha untuk melampiaskan, mencari jalan keluar, dan, terlebih lagi, terus menantikan Juruselamat kita, Yesus, agar kita dapat mencurahkan isi hati kita kepada-Nya. Walaupun ada kalanya ketika secara lahiriah kita tampak dalam keadaan seimbang, tidak sombong atau rendah hati, dalam hati kita dirundung dengan rasa kehilangan yang belum pernah kita rasakan sebelumnya. Meskipun terkadang kita tampak begitu tenang di luar, pikiran kita bergejolak dengan siksaan seperti lautan badai. Penghakiman dan hajaran-Nya telah melucuti semua harapan dan impian kita, mengakhiri keinginan kita yang muluk-muluk dan membuat kita tidak mau percaya bahwa Dia adalah Juruselamat kita dan sanggup menyelamatkan kita. Penghakiman dan hajaran-Nya telah membuka jurang di antara kita dan diri-Nya, jurang yang begitu dalam hingga tak seorang pun mau menyeberanginya. Penghakiman dan hajaran-Nya adalah pertama kalinya di mana kita mengalami kemunduran dan penghinaan yang begitu besar dalam hidup kita. Penghakiman dan hajaran-Nya telah membuat kita benar-benar menghargai kehormatan dan intoleransi Tuhan terhadap pelanggaran manusia, dibandingkan dengan kita yang begitu hina dan sangat najis. Penghakiman dan hajaran-Nya membuat kita menyadari untuk pertama kalinya betapa congkak dan sombongnya kita, dan betapa manusia tidak akan pernah menyamai Tuhan, atau setara dengan Tuhan. Penghakiman dan hajaran-Nya membuat kita rindu untuk tidak lagi hidup dalam watak yang sedemikian rusak, untuk menyingkirkan natur dan hakikat ini dari diri kita secepat mungkin, dan berhenti menjadi hina dan menjijikkan bagi-Nya. Penghakiman dan hajaran-Nya membuat kita dengan senang hati menaati firman-Nya, tidak lagi memberontak terhadap pengaturan dan rencana-Nya. Penghakiman dan hajaran-Nya telah sekali lagi memberi kita keinginan untuk bertahan hidup dan membuat kita senang menerima-Nya sebagai Juruselamat kita …. Kita sudah melangkah keluar dari pekerjaan penaklukan, keluar dari neraka, keluar dari lembah bayang-bayang maut …. Tuhan Yang Mahakuasa telah mendapatkan kita, sekelompok orang ini! Dia sudah menang atas Iblis dan mengalahkan sejumlah besar musuh-Nya!

Kita hanyalah sekelompok orang biasa yang memiliki watak jahat yang rusak, orang-orang yang telah ditentukan dari semula oleh Tuhan sebelum permulaan zaman, dan orang-orang melarat yang diangkat Tuhan dari tumpukan kotoran. Kita pernah menolak dan mengutuk Tuhan, tetapi kita sekarang telah ditaklukkan oleh-Nya. Dari Tuhan, kita telah menerima kehidupan, jalan hidup yang kekal. Di mana pun kita berada di bumi, apa pun penganiayaan dan kesengsaraan yang kita tanggung, kita tidak bisa terpisah dari penyelamatan Tuhan Yang Mahakuasa. Karena Dialah Pencipta dan satu-satunya penebusan kita!

Dikutip dari “Memandang Penampakan Tuhan dalam Penghakiman dan Hajaran-Nya”

Mereka yang mampu berdiri teguh dalam masa penghakiman dan hajaran Tuhan pada akhir zaman—yaitu, selama pekerjaan penyucian terakhir—akan menjadi orang-orang yang akan masuk ke tempat perhentian terakhir bersama Tuhan; karena itu, semua orang yang masuk ke tempat perhentian akan terbebas dari pengaruh Iblis dan sudah didapatkan oleh Tuhan setelah menjalani pekerjaan penyucian terakhir-Nya. Orang-orang ini, yang pada akhirnya akan didapatkan oleh Tuhan, akan masuk ke tempat perhentian terakhir. Tujuan penting pekerjaan penghakiman dan hajaran Tuhan adalah untuk menyucikan umat manusia dan untuk mempersiapkan mereka untuk hari perhentian terakhir; tanpa penahiran semacam itu, tidak ada umat manusia yang dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai kategori menurut jenisnya, atau masuk ke tempat perhentian. Pekerjaan ini adalah satu-satunya jalan untuk manusia bisa masuk ke tempat perhentian. Hanya pekerjaan penahiran Tuhan yang akan mentahirkan manusia dari kefasikan mereka, dan hanya pekerjaan hajaran dan penghakiman-Nya yang mampu menyoroti unsur-unsur manusia yang tidak taat itu, dengan demikian memisahkan orang-orang yang dapat diselamatkan dari orang-orang yang tidak dapat diselamatkan, dan memisahkan mereka yang akan tetap hidup dari yang akan binasa. Ketika pekerjaan ini berakhir, orang-orang yang diizinkan untuk tetap hidup itu semuanya akan ditahirkan dan memasuki keadaan kemanusiaan yang lebih tinggi di mana mereka akan menikmati kehidupan manusia yang kedua yang lebih indah di bumi; dengan kata lain, mereka akan masuk ke hari perhentian manusia dan hidup berdampingan dengan Tuhan. Setelah mereka yang tidak diizinkan untuk tetap hidup telah dihajar dan dihakimi, wujud asli mereka akan seluruhnya disingkapkan, setelah itu mereka semua akan dimusnahkan dan, sama seperti Iblis, mereka tidak akan diizinkan lagi untuk tetap hidup di bumi. Manusia di masa depan tidak akan lagi mancakup orang-orang jenis ini; orang-orang semacam itu tidak layak untuk memasuki negeri tempat perhentian terakhir, mereka juga tidak layak untuk bergabung pada hari perhentian yang akan dimiliki Tuhan bersama dengan manusia, karena mereka adalah target penghukuman dan merupakan orang-orang jahat yang fasik. Mereka pernah ditebus, dan juga telah dihakimi dan dihajar; mereka juga pernah memberikan pelayanan kepada Tuhan. Namun ketika hari terakhir tiba, mereka tetap akan disingkirkan dan dimusnahkan karena kejahatan mereka dan sebagai akibat ketidaktaatan dan ketidakmampuan mereka untuk ditebus; mereka tidak akan pernah ada lagi di dunia masa depan, dan mereka tidak akan lagi hidup di antara umat manusia di masa depan. … Seluruh tujuan di balik pekerjaan terakhir-Nya untuk menghukum orang yang jahat dan memberi upah kepada orang yang baik adalah untuk sepenuhnya menyucikan seluruh umat manusia, sehingga Dia dapat membawa umat manusia yang sepenuhnya kudus ke tempat perhentian kekal. Tahap pekerjaan-Nya ini adalah tahap pekerjaan yang paling penting; ini merupakan tahap terakhir dari seluruh pekerjaan pengelolaan-Nya. Jika Tuhan tidak memusnahkan orang jahat, tetapi membiarkan mereka tetap hidup, maka seluruh umat manusia tetap tidak dapat masuk ke tempat perhentian, dan Tuhan tidak akan dapat membawa seluruh umat manusia ke dunia yang lebih baik. Pekerjaan semacam ini tidak akan sepenuhnya selesai. Ketika pekerjaan-Nya selesai, seluruh umat manusia akan sepenuhnya kudus; hanya dengan cara inilah Tuhan akan dapat hidup di tempat perhentian dengan damai.

Dikutip dari “Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama”

Tinggalkan komentar